Sampai saat ini makasii buat semua yang baca blogku..
oia..sekarang Darkside of Me dah maw pindah chapter ni..
btw follow ya..
di..
Darkside of Me: Azazel, Seraphim, Medeabtw yang lama masih ada juga ko..tetep di update kawand..
-akirawisnu-
Sampai saat ini makasii buat semua yang baca blogku..
oia..sekarang Darkside of Me dah maw pindah chapter ni..
btw follow ya..
di..
Darkside of Me: Azazel, Seraphim, Medeabtw yang lama masih ada juga ko..tetep di update kawand..
-akirawisnu-
Posted by Akira Wisnu at 11:51 PM 0 comments
Labels: akira wisnu, jeratan kisah klasik, the next chapter
Posted by Akira Wisnu at 7:50 AM 0 comments
Labels: akira wisnu, mahasiswa, puisi wisnu, ws rendra
Denger lagu ini pada awalnya berasa biasa aja,
namun setelah didengerin lagi berasa banget ada persamaan ma kisah hidup yang ku alami..
ketika kita bimbang, dan kita mencoba bertumbuh dan maju dengan perasaan bimbang..
kalau di lagu ini, sang lelaki bimbang antara cintanya dengan seorang gadis malaysia, atau kekasihnya di jakarta..
(kalau aku cintaku tertinggal di OPK gan!!)
Tak pernah ku sangka
Jauh dari kamu
Membuat aku menderita
Sejak pertama bertemu denganmu
Di negara mu yang indah
Aku di sini mengenang kamu
Meski aku tak lagi sendiri
Ku mulai fikir tuk tinggalkan
Kekasihku di Jakarta
@ Duhai kekasihku
Cintaku tertinggal di Malaysia
Haruskah ku kembali untuk bersamamu
Duhai kekasihku
Haruskah ku tinggalkan semuanya yang ku miliki
Untuk hidup bersamamu
Mungkinkah kamu cinta terakhirku
Mungkinkah kamu cinta matiku
Ku mulai berfikir untuk tinggalkan
Kekasihku di Jakarta
Repeat @
Untuk ku serahkan hidupku
Untuk ku serahkan matiku
Posted by Akira Wisnu at 12:07 PM 0 comments
Labels: akira wisnu, cintaku tertinggal di malaysia, dewa, dewa 19, lagu wisnu
WS Rendra Meninggal Di RS Mitra Keluarga Depok
Penyair WS Rendra meninggal dunia. Rendra meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok pukul 22.00 WIB.
"Meninggal di RS Mitra Keluarga Depok, pukul 22.00 WIB," kata salah satu sahabat Rendra, Edi Haryono saat dihubungi detikcom, Kamis (6/8/2009).
Edi belum mengetahui secara pasti penyebab kematian Rendra. Informasi ini didapat Edi dari salah satu asisten Rendra.
"Dikabarin asistennya begitu meninggal 10 menit kemudian," kata Edi.
Penyair bersuara serak ini sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading. Rendra masuk rumah sakit akibat jantung koroner yang dia alami.
Sebelumnya pria kelahiran Solo tahun 1935 itu sempat dirawat di RS Cinere sejak Kamis, 25 Juni. Namun karena kondisinya tidak membaik, Rendra lantas dirujuk ke RS Harapan Kita, lalu dirujuk lagi ke RS Mitra Keluarga.
sumber:
kaskus.us
sumber lain: detik.com
-------------------------------------------------------------------------------------------
Duka tuk Pujangga..
Sungguh,
setelah duka menimpa
Indonesia harusnya menangis,
setidaknya kehilangan
Disini kuberdoa untukmu
seperti untuk Kahlil,
ataupun Chairil..
Semoga pujangga menjadi kisah
sekaligus cerita
cintaku tertinggal...
dalam tiap karyamu..
sajak mengisahkan
asa dan perpisahan
awal pasti ada akhir..
-akirawisnu-
7-8-9 1:55:54
Posted by Akira Wisnu at 11:50 AM 1 comments
Labels: akira wisnu, cintaku tertinggal di sajakmu, detikcom, duka, kaskus, puisi wisnu, pujangga, ws rendra
Posted by Akira Wisnu at 5:01 AM 0 comments
Labels: 1948, akira wisnu, chairil anwar, karawang bekasi, puisi wisnu
Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia FEUI proudly present :
ECONOMIX ESSAY COMPETITION
" Reinforce Asia's Potential to Lead the World Trade "
win total prize worth $1000
Important date : submit before 13th september 2009
Further info click http://www.economix-feui.co.cc/
or contact : donny 081396166916
wisnu: 085645663114
-this is for FISIP, LAW, and Economics Students
Posted by Akira Wisnu at 6:28 AM 0 comments
Labels: akira wisnu, economix, feui
Masa SMA, masa yang indah..kala itu adalah masa suka duka, yang jauh berbeda. Masa itu kita masih berseragam lengkap dengan aturan yang mengekang. Entah itu rambut, sepatu, ataupun ukuran celana kita yang berseragam.
Kala itu cinta dan hina datang pula, mendewasakan kita pelan perlahan. Sama seperti kalian, sama sepertiku pula.
Kukisahkan kisahku, saat kupertamakali jatuh hati pada seorang gadis, dengan puisi pertamaku tuk dia..
Posted by Akira Wisnu at 3:37 AM 0 comments
Labels: akira wisnu, Memori masa indah di SMA, puisi wisnu
Selamat pagi pak,
selamat pagi bu,
ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu..
Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu.
Di akhir sekolah
mereka terperangah, melihat hamparan nilai mereka
..yang palsu..
Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu..
untuk mengubah nilai-nilai palsu
dengan nilai-nilai palsu yang baru.
Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan
atau seniman palsu.
Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu.
Mereka saksikan
ramainya perniagaan palsu dengan ekspor dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu.
Masyarakatpun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu.
Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
'sebuah sajak palsu - Agus R. Sarjono'
http://agusrsarjono.wordpress.com/2007/02/13/sajak-palsu/
Posted by Akira Wisnu at 3:07 AM 0 comments
Labels: agus sarjono, puisi wisnu, sajak palsu