This is Akira Wisnu's Site

Monday, March 1, 2010

Lensa dan Nada bagian ketiga


(sebelumnya)

Nada 1: 1965
20 tahun asam dilewati negeri besar, besar secara luasnya, namun kecil manusianya. Di negara itulah sang pemimpin, Baginda raja Soekarno hilir mudik mengatasi berbagai masalah di dalam negeri, mulai dari gembar – gembor berita kudeta, skandal kehidupan sang raja di raja, sang mangku negoro, maupun berbagai desas – desus ideologi negara maritim dan sikap nasionalitas. Berbagai hiruk pikuk ini tersimpan di lensa kameraku buatan Jepang baru, berjuta mentalitas anak negeri tersorot, beribu kesenangan tercetak dari benda ajaib ini, namun juga tergambar milyaran rasa sedih dan duka rakyat yang tengah di panaskan oleh sikap politisi masa kini.

Dari Salemba tiga, bergerak kini ke daerah Pondok Bambu. Dari idealisme pemuda menuju sikap anestesi pemerintah. Dan jurnalistik, terpaksa di cap sebagai komunis, hanya karena tulisan dan opini pemuda, dan kini hampir semua pikiran muda dipadamkan pelan – pelan.

Kamera cokelat tua itu remuk dihantam mobil patroli TRI (tentara republik Indonesia), dilindas tanpa meninggalkan jejak satu biji. 10 nama pemuda – pemudi di masukkan dalam ruang gelap, yang konon sudah menenggelamkan banyak pemuda Batavia hingga tinggal nama. Dan kini semua mimpi ini mulai sirna, dunia sudah berbeda bagiku, namun itu semua bukan sebuah perkara. Yang menjadi pikiran bagiku hanya satu hal yang masih membuatku kuat tuk bernafas sampai detik ini, yang masih membuatku berlari bebas dari jerat fitnah ini.
Satu hal itu adalah dia, seorang gadis yang belum pernah tahu tentang apa yang kurasa..

Dan semua hanya menunggu waktu…. Di jeruji besi tahun 65. []

http://akirawisnu.blogspot.com archives from darkside of me and akira wisnu

0 comments:

Edited by : Akira Wisnu akirawisnu.blogspot.com