This is Akira Wisnu's Site

Wednesday, June 10, 2009

Azazel: Risalah Kerisauan Hati

Saat ini ingin berceritaku kini, mengutarakan apa yang selama ini aku rasakan. Tak jauh dari kehidupan kita masing - masing, sebagai pengisi haru jiwa yang dahaga akan kasih..

Kuturun dari bus, lalu berjalan lirih kususuri tapak - tapak langkah letih menuju ruang di atas, ruang yang mengubah perasaanku hari ini. Terus melangkah menuju ruang di atas awan, di lantai dua sebuah kampus di kota perbatasan.
Kututur pelan perlahan, mengamati sekitar, tapi nyatanya tak ada yang bisa menghiburku. Badut - badut di sekitarku terlihat semu, tak ada konyolnya, dan jenuh akan aktifitas masing - masing, insan modern yang lupa akan waktu.
Melangkah ke atas, tuk memulai rapat, dan begitu ku buka pintu, yang kutatap mendinginkan hatiku. Dalam hati kuberkata, "Kumenatap malaikat, seorang bidadari cantik dari nirwana jauh.."

kutertegun tak beranjak,
tapi ia berujar sontak
aku berusaha untuk mengelak
tapi aku terlanjur leleh tergeletak

ia cantik mahadewi,
aku jatuh cinta lagi
ia sungguh indah sekali,
aku tatap ia dalam hati

Ia menyapaku lagi, aku bingung, bungkam harus bagaimana, aku terperanjat kaku, dan tak bisa menatap dalam sang biadadari. Terlalu jauh, aku takut ia menancap lebih jauh dalam anganku. Pikiranku terbang ke langit ketujuh..

Tuhan, bantu hambamu ini
Tuhan, dekatkan aku dengan hampa..
agar rasa ini menghilang
aku tak ingin terikat, terjerat..

Tak lekang ia menjauh dariku..
kucoba tuk cuek!
sekalipun aku tak ingin jauh darinya..
munafik aku..

lalu kuciptakan diriku yang jahat padanya, berbuat dengan amarah, meluapkan rasa cemburu karena tak bisa mengungkapkan. Berbisik rasa frustasi padaku kini.
Pandanganku makin kabur, dan tangisnya menjadi, terngiang - ngiang di benak kecilku..

golak hatiku bergejolak,
Gibran..tahukah kamu..

lara pikiranku terpana,
Asmara..kutakbisa hidup tanpamu..

Terlanjur jauh aku merasa,
kuharap sang Dewata menjawab doa resahku..
kutakut tuk bicara padamu..
bahkan hanya tuk menatap sayup matamu saja aku takjub..
langit sungguh tinggi, tapi aku rendah kini..

duduk terperanjat di pojokan makara
naik meniti atap di kubu SC
memanjat hati ragu di musholla
terdiam mengukir bukit di deru ruang A.111

Dan ia tetap dipikiranku, mengahantuiku..apakah benar yang aku rasa? apa benar yang aku hasratkan?
Approdite..jawab panjatan pintaku, tunjukkan aku dimana ia berada. Ingin ku minta maafku padanya, terperanjat atas dosa yang kulakukan padanya..
cemburu ini buta, pikiranku dihantui gelisah..sementara nasibku diujung tanduk akhir bulan ini..

14 Juni, aku berdoa padamu
berikan ia bahagia selalu..
meskipun mungkin ia takkan pernah tahu yang aku risaukan
kuberdoa untuk ia yang kusayang..
semoga aku terkenang baginya, sebagai hadiah positif baginya..
dan aku harap dia jadi doa pintaku tuk pertambahan usiaku,
namun aku tahu apa yang ia anggap padaku
kutakkan pernah meraihnya..

sang bidadari tinggi menjulang, terlalu cantik, terlalu bersinar bagiku yang hidup dalam kegelapan malam
yang tunduk pada bayang hitam masa kelam..

yang pasti aku kan ada baginya,
sebagai harapan bertepuk sebelah tangan
sekalipun ku kan hadir sebagai Azazel baginya, agoni dalam dunia malaikat
ku pasti akan manjadi pelindung baginya, pedang dan perisai kala ia butuh..
mengulurkan tangan dalam topeng kebohongan,
agar ia tak tahu kalau aku menolongnya dari gelap bayang - bayang..

"Love will never fail, because love is a gift to others, even if its one side love, its still a love isnt it??"
”dalam larut malam ini
ditemani bintang - bintang tertutup benderang lampu kotaku..
menanti ia dan meratap sendiri”

duhai bidadari, kujauh bagimu, tapi kudekat adanya..semoga kau takkan pernah tahu eksistensiku..hanyalah bayang semu..

-akirawisnu-
11 juni 2009, menanti ujung babak baru drama kehidupan
02.23 am

0 comments:

Edited by : Akira Wisnu akirawisnu.blogspot.com